Kamis, Oktober 30, 2025

Tujuan Hilirisasi Industri versi Kemenperin

Must Read

Moneter.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bertekad terus
mendorong hilirisasi industri
yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dari bahan baku di dalam
negeri. Oleh karena itu, perlu didukung implementasi kebijakan larangan ekspor mineral
mentah.

“Kebijakan itu yang memang ditunggu oleh
Kemenperin. Sebab, dengan larangan itu bisa memacu kinerja di sektor industri
hulu, sekaligus juga diharapkan dapat mengundang investasi sektor tersebut masuk
ke Indonesia,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di
Jakarta, Minggu (2/2).

Menperin menyebutkan, Indonesia mempunyai kekayaan
sumber daya alam yang dapat diolah sebagai bahan baku industri. Selain mineral,
komoditas lainnya yang cukup potensial adalah minyak sawit mentah (crude
palm oil
/CPO).

“Memang CPO merupakan komoditas yang sedang
dioptimalkan menjadi kebutuhan domestik, karena kita sedang membangun program
B30 dan dalam dua tahun ke depan akan dikembangkan menjadi B100,” paparnya.

Oleh karena itu, pemerintah optimistis
terhadap hilirisasi industri yang dinilai dapat menjaga kekuatan perekonomian
nasional agar tidak mudah terombang-ambing di tengah fluktuasi harga komoditas.

Dalam hal ini, industri pengolahan di dalam
negeri perlu dipacu pertumbuhan dan pengembangannya karena berperan penting meningkatkan
nilai tambah sumber daya alam untuk dibuat sebagai barang setengah jadi hingga
produk jadi.

“Makanya, kita harus fokus pada hilirisasi
industri, yang tentunya akan membawa lompatan kemajuan bagi ekonomi kita. Selama
ini, hilirisasi industri telah memberikan multiplier effect yang luas,
baik itu penerimaan negara melalui ekspornya maupun penyerapan tenaga kerja
yang bertambah,” ungkapnya.

Menurut
Agus, hilirisasi perlu ditopang dengan penggunaan teknologi baru, termasuk
penerapan era industri 4.0 untuk menggenjot produktivitasnya secara lebih
efisien. “Saya senang dan bangga. Kita semua punya pandangan sama mengenai
pentingnya inovasi. Pandangan hilirisasi harus didorong di Indonesia. Ini
menjadi program utama,” tuturnya.

Lebih lanjut, dengan tekad tersebut, sejumlah
industri besar skala global ada yang berminat masuk dan membuka kegiatan
produksi serta risetnya di Indonesia.

“Sejalan hal itu, pemerintah sedang mendorong
peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kegiatan litbang untuk inovasi.
Itu menjadi keunggulan komparatif Indonesia dibanding negara lain,” imbuhnya.

Kemenperin mencatat, hilirisasi industri
telah berjalan di berbagai sektor, antara lain pertambangan dan perkebunan.
Contohnya di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah, yang sudah berhasil
melakukan hilirisasi terhadap nickel ore menjadi stainless steel.

Sebagai gambaran, harga nickel ore kalau
dijual hanya sekitar USD40-60, sedangkan ketika sudah menjadi stainless
steel
harganya bisa di atas USD2000. Sementara itu, melalui Kawasan Industri
Morowali, sudah mampu menembus nilai ekspornya sebesar USD4 miliar, baik itu pengapalan
produk hot rolled coil maupun cold rolled coil ke Amerika Serikat
dan China.

Kontribusi Kawasan Industri Morowali, juga
diperlihatkan dari capaian investasi yang terus menunjukkan peningkatan, dari
tahun 2017 sebesar USD3,4 miliar menjadi USD5 miliar sepanjang tahun 2018.
Jumlah penyerapan tenaga kerjanya pun terbilang sangat besar hingga 30 ribu
orang.

Selain itu, ekspor
dari olahan sawit yang didominasi produk hilir cenderung meningkat dalam kurun
lima tahun terakhir. Kontribusinya terhadap perolehan devisa cukup signifikan. Pada
tahun 2018, rasio volume ekspor bahan baku dan produk hilir sebesar 19
% banding 81%.

Apalagi, Indonesia merupakan produsen
terbesar minyak sawit mentah (CPO) dan minyak kernel sawit mentah (CPKO) dengan
produksi pada 2018 sebesar 47 juta ton.

Laju pertumbuhan produksi minyak sawit pun
diperkirakan meningkat signifikan. Sementara itu, ekspor minyak sawit dan
produk turunannya telah menyumbang devisa negara hingga USD22 miliar per tahun.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Rintis Kerjasama dengan ITB, Alasmas Sosialisasikan Sepatu SNI KRUSHERS Safety Shoes di SNI Corner

PT Alasmas Berkat Utama, dengan produksi utamanya KRUSHERS Safety Shoes, melakukan sosialisasi Standar Nasional Indonesia (SNI) di SNI Corner...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img