Moneter.id – Industri 4.0 merupakan sebuah fase revolusi yang melibatkan
berbagai aspek teknologi digital ke dalam ruang lingkup yang lebih luas.
Termasuk salah satunya ke dalam industri bisnis maupun organisasi yang
bertransformasi dengan perubahan teknologi terbaru. Sehingga proses kinerja
berlangsung lebih efisien dalam menghasilkan produk maupun layanannya.
Namun tak dipungkiri, revolusi teknologi tersebut tak
luput dari permasalahan. Salah satunya keamanan siber yang diakibatkan oleh
kerentanan sensor Internet of Things
(IoT). Permasalahan lain juga dapat terjadi pada sistem kontrol cerdas (smart control system) yang dapat
mengakibatkan sistem tidak berfungsi dan mengganggu operasi di berbagai
fasilitas publik.
Dalam mewujudkan visi tersebut, Swiss German University
(SGU) sebagai universitas internasional pertama di Indonesia, telah memperkenalkan
konsentrasi Cyber Security pada program Master
of Information Technology (MIT) sejak 2009 yang kini telah resmi bekerja
sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara
(BSSN).
BSSN dan MIT dari SGU tergabung dalam program bernama Indonesian Honeynet Project. Di mana
projek tersebut memiliki misi untuk menanggulangi permasalahan serangan siber
melalui program edukasi.
Salah satunya pada Sabtu, 18 Januari 2020, SGU yang
didukung oleh BSSN, serta Indonesian
Honeynet Project mengadakan seminar dan workshop
yang mengarahkan sumber daya manusia (SDM) untuk menciptakan kesadaran publik
bahwa berbagai ancaman keamanan dunia maya penting bagi semua pemangku
kepentingan, termasuk pemerintah, akademisi, industri, dan masyarakat, dalam
rangka menciptakan komunitas cyber yang aman secara nasional.
Deputy
Head of Master of Information Technology Study Program,SGU,
Charles Lim, mengatakan bahwa acara yang
dihadiri oleh kurang lebih 223 peserta ini di harapkan dapat diterapkan dengan
mudah dan membantu proses perkembangan teknologi di era industri 4.0 pada organisasi
masing-masing.
“Dalam jangka waktu panjang dan bersamaan akan membantu
meningkatkan infrastruktur disetiap industri khususnya dalam negeri,” tutupnya.




