Moneter.co.id – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memperkuat literasi keuangan di kalangan masyarakat wilayah Kecamatan
Gambir, Jakarta Pusat, yang menerima Bantuan Pangan Non Tunai dari Kementerian
Sosial (Kemensos).
Pemimpin
Kantor Cabang BNI Harmoni, Dirga Indra mengatakan, pihaknya sejauh ini telah
menyalurkan Bantuan Pangan non Tunai dari Kemensos kepada 2.034 masyarakat
Kecamatan Gambir. Bantuan yang disalurkan berupa beras, gula, dan minyak.
Sedangkan Program Keluarga Harapan, yaitu program
perlindungan sosial dengan pemberian uang non tunai diberikan kepada 429 orang
dengan mendapat uang beras.
“Bantuan
disalurkan sekali dalam dua bulan. Karena untuk dua tahap digabung
pelaksanaannya. Kali ini sudah yang keenam dan akan terus dilanjutkan,”
ujar Dirga, Senin (4/12).
Dirga mengatakan penerima bantuan langsung jadi
nasabah karena mendapat ATM laku pandai. Peserta dari Kemensos diberikan data
untuk kami bikin kartu laku pandai, dengan saldo Rp220 ribu per dua bulan.
Kartu laku pandai tersebut merupakan produk e-Wallet itu bisa combo untuk
menabung dan akses pada bantuan pemerintah.
“Dana untuk bantuan PKH bisa diambil. Dampak
program ini berdampak terhadap pembukaan rekening di cabang sehingga jumlah
rekening bertambah,” ujarnya.
Menurut Dirga, dalam program Laku Pandai di cabang
terdapat 205 agen yang mayoritas punya usaha warung sembako. Mereka ini bisa
ditawari kredit usaha rakyat atau KUR. Selain itu juga ada karyawan yang menjadi
agen laku pandai.
“Dengan menyalurkan bantuan ini kami langsung
bersentuhan dengan masyarakat. Respon yang didapat sangat baik sehingga menjadi
kenal bank bagaiman dan kenal ATM,” ujarnya.
BNI sebagai bank BUMN berkontribusi dengan
dukungan menyediakan kartu yang bersifat kombo atau multifungsi. Bantuan sosial
yang dapat dilayani oleh KKS akan terus dikembangkan. Saat ini, KKS sudah dapat
menjadi target penyaluran Bantuan Sosial PKH dan Bantuan Pangan Non Tunai.
Namun, dengan adanya fungsi e-Wallet, maka bantuan
sosial yang dapat ditampung dalam 1 kartu tersebut dapat dikembangkan, misalnya
untuk menampung subsidi LPG 3 kilogram, hingga subsidi listrik.
Bank BNI siap terus mendukung program pemerintah
dalam menyalurkan bantuan sosial nontunai ini, apresiasi khusus untuk BNI yang
mengembangkan Platform yang berbasis Android pada EDC Offline yang diuji coba
hari ini. Dengan EDC Offline, daerah yang masih terbatas dari jangkauan sinyal
penyedia layanan telekomunikasi pun dapat disentuh bantuan sosial nontunai.
Sementara Koordinator Wilayah, Sumiyati mengatakan
dirinya sangat terbantu dengan metode penyaluran menggunakan ATM. Mayoritas
penerima merupakan ibu-ibu kalangan menengah ke bawah.
“Awalnya mereka bingung karena ada peralihan
dari sebelumnya di kantor pos ke kartu ATM. Sekarang kami tahu penjadwalannya
dan tidak perlu antre ramai-ramai. Dulu ramai kalau ambil, sekarang bisa
siap-siap,” ujar Sumiyati.
Sumiyati menjelaskan, awalnya ibu-ibu penerima
bansos tidak tahu cara pakai ATM namun sekarang sudah bisa. Bahkan sekarang
masih ada duitnya di ATM karena ada bantuan sosial lainnya yang saling
mendukung. Dia juga senang karena di mini market bisa narik sendiri.
“Saya mengoordinir 50 orang. Banyak suka duka
mengurus warga. Mulai bikin laporan untuk PKH ke anak anak ke sekolah. Biasanya
kalau kehadirannya kurang dari 85% akan ditarik kartu bantuannya,” tutup
Sumiyati. (HAP)




