Jumat, Oktober 31, 2025

Meski Dalam Tekanan Berat, Kemenperin Tetap Kawal Investasi Sektor Industri

Must Read

Moneter.id – Kementerian
Perindustrian
(Kemenperin) berkomitmen
untuk terus mendorong peningkatan investasi sektor industri di tanah air, baik
itu dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) atau penanaman modal asing (PMA).
Hal ini guna tetap memacu roda perekonomian nasional, meskipun sedang dalam
tekanan berat akibat dampak pandemi Covid-19.

“Oleh karena itu, pemerintah bertekad
menciptakan iklim usaha yang kondusif, dan kami senantiasa mengawal masuknya
investasi di Indonesia,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita
di Jakarta, Selasa (2/6
/2020).

Menperin menegaskan, agar investasi tersebut
dapat terealisasi cepat, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah kebijakan
strategis, mulai dari deregulasi hingga pemberian insentif fiskal dan
nonfiskal.

“Di tengah kondisi sulit seperti saat ini,
karena adanya wabah korona, kami juga sudah mengusulkan berbagai stimulus agar
industri kita bisa meningkatkan produktivitasnya. Sebab, aktivitas manufaktur
selama ini memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional,
seperti dari capaian nilai investasi dan ekspor,” paparnya.

Kemenperin mencatat, sektor industri masih
menjadi penyumbang paling besar terhadap struktur produk domestik bruto (PDB)
nasional hingga 19,98% pada triwulan I
/2020.

Meski
diterpa dampak pandemi Covid-19, ekspor dari industri pengolahan selama tiga
bulan pertama tahun ini mampu menyetor hingga 78,96% terhadap total nilai
ekspor nasional yang mencapai USD41,78 miliar.

Bahkan, sepanjang Januari-Maret 2020,
total penanaman modal sektor manufaktur menyentuh angka Rp64 triliun atau naik
44,7% dibanding capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp44,2
triliun.

Nilai investasi industri manufaktur di
kuartal I-2020 tersebut memberikan kontribusi signifikan hingga 30,4% dari
total investasi keseluruhan sektor yang menembus Rp210,7 triliun.

“Masuknya investasi juga akan meningkatkan
penggunaan komponen dalam negeri serta memberikan nilai tambah bagi bahan baku
lokal dan mendongkrak daya saing industri kita
,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Menperin, untuk mendukung pembangunan
daerah dan memberikan efek yang luas pada pembukaan lapangan kerja.
Hingga saat ini, total
penyerapan tenaga kerja di sektor industri lebih dari 18,87 juta orang,”
imbuhnya.

Menurut Menperin, Indonesia perlu
menangkap peluang investasi dari berbagai negara potensial, terutama mereka
yang ingin merelokasi pabriknya seperti beberapa perusahaan Amerika Serikat dan
Jepang.

“Oleh karenanya, kita harus benar-benar persiapkan
dengan matang, termasuk ketersediaan kawasan industri dan infrastruktur yang
terintegrasi,” tegasnya.

Merujuk data Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM), dalam kurun lima tahun terakhir, sejak 2015 hingga triwulan
I-2020, investasi di industri makanan menjadi sktor yang tertinggi
menggelontorkan dananya di tanah air dengan nilai mencapai Rp293,2 triliun atau
berkontribusi 21,7% dari total investasi sektor manufaktur sebesar Rp1.348,9
triliun.

Sektor berikutnya adalah industri logam dasar,
barang logam, bukan mesin dan peralatannya yang menunjukkan peningkatan pada
tahun 2019 dan triwulan I 2020 dengan total investasi mencapai Rp266,7 triliun.

Selanjutnya, industri kimia dan farmasi
berada di peringkat ketiga dengan nilai investasi Rp243,9 triliun.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Rintis Kerjasama dengan ITB, Alasmas Sosialisasikan Sepatu SNI KRUSHERS Safety Shoes di SNI Corner

PT Alasmas Berkat Utama, dengan produksi utamanya KRUSHERS Safety Shoes, melakukan sosialisasi Standar Nasional Indonesia (SNI) di SNI Corner...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img