Moneter.id – Kementerian Perindustrian mencatat, industri
perkapalan nasional telah mencapai beberapa kemajuan, di antaranya peningkatan jumlah galangan
kapal menjadi lebih dari 250 perusahaan dengan kapasitas produksi yang mencapai
sekitar 1 juta DWT per tahun untuk bangunan baru dan hingga 12 juta DWT per
tahun untuk reparasi kapal.
“Ke depan, kami berharap kapasitas produksi untuk
bangunan baru maupun reparasi kapal dapat terus ditingkatkan,” kata Menteri Perindustrian Agus
Gumiwang Kartasasmita ketika melakukan kunjungan kerja di galangan kapal PT.
Afta Tehnik Mandiri, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (10/2).
Katanya, industri
perkapalan atau galangan kapal merupakan salah satu sektor yang strategis dan
mempunyai peran vital bagi roda perekonomian nasional. Selain itu, guna mewujudkan
visi Indonesia sebagai poros maritim dunia.
“Maka itu, pemerintah terus mendorong
tumbuhnya industri galangan kapal di dalam negeri agar bisa memenuhi kebutuhan
di pasar domestik, bahkan mampu mengisi pasar ekspor,” tegas Agus.
Oleh sebab itu, iklim investasi yang kondusif
merupakan syarat mutlak yang menjadi perhatian pemerintah agar kesinambungan
operasional dan produktivitas sektor industri perkapalan dapat menjadi lebih
optimal.
Lebih
jauh, menurutnya, Kemenperin terus memacu kemampuan
produksi industri galangan kapal. Upaya ini diharapkan dapat mendukung pegoptimalan
penggunaan produk dalam negeri dan memperbaiki neraca perdagangan nasional dengan
mensubstitusi produk impor.
“Kemudian, yang juga menjadi prioritas Kemenperin
adalah menyiapkan ketersedian SDM industri yang kompeten. Dalam hal ini, Kemenperin
akan meningkatkan kerja sama yang terkait dengan pelatihan kompetensi bidang
pengelasan atau welding,” paparnya.
Menperin menyampaikan, pihaknya sangat
terbuka dengan langkah kolaborasi, termasuk dengan pihak pelaku industri. “Kami
juga akan memfasilitasi bagi para guru dan siswa yang ingin meningkatkan kompetensinya
di bidang industri. Oleh karena itu, kami akan segera follow up,”
imbuhnya.




