Moneter.id – Kementerian Perindustrian terus berupaya menjalin
kolaborasi dengan sejumlah pihak untuk kesiapan memasuki era industri 4.0,
termasuk menggandeng Japan External Trade
Organization (JETRO). Langkah strategis ini diharapkan dapat mengakselerasi
peningkatan daya saing sektor manufaktur di Indonesia.
“Kami mempunyai program kerja sama dalam
upaya peningkatan daya saing global di sektor industri. Adapun beberapa aktivitas
yang dilakukan, antara lain diskusi kebijakan, riset bersama, forum investasi
dan bisnis, serta business matching event,” kata Direktur Jenderal Ketahanan,
Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Doddy Rahadi
di Jakarta, Kamis (30/1).
Doddy mengungkapkan, Kemenperin dan JETRO
Jakarta telah menggelar seminar dan business matching tentang penerapan internet
of things (IoT) sebagai basis teknologi industri 4.0 pada Rabu (29/1)
kemarin di Jakarta. 
“Kegiatan ini merupakan pertemuan ketiga yang
diselenggarakan secara bersama,” ujarnya.
Doddy menjelaskan, pada agenda tersebut, salah
satu tema yang dibahas adalah mengenai implementasi industri 4.0 melalui pemanfaatan
IoT pada lima sektor prioritas sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0. Kelima
sektor itu adalah industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian,
industri otomotif, industri elektronik, serta industri kimia.
“Business matching yang pertama kami
selenggarakan pada Februari 2018 lalu, fokus pembahasannya terkait pengembangan
industri makanan dan minuman, industri logam, industri pupuk, serta kawasan
industri,” ujarnya. 
Kemudian, pada November 2019, diselenggarkan
kegiatan serupa dengan melibatkan para pelaku perbankan guna membahas
pengembangan industi otomotif dan komponennya.
Dirjen KPAII meyakini, forum bersama tersebut
dapat membawa peluang bisnis bagi Jepang dan Indonesia sekaligus memperluas networking
serta berpotensi meningkatkan perdagangan dan investasi bagi kedua negara. 
“Kami berharap bisa mendukung dan
berkontribusi di event-event selanjutnya di bawah kerangka kerja sama
ini untuk mendorong partisipasi industri nasional dalam global value chain,”
tuturnya.
Belakangan ini, Kemenperin turut proaktif
mendorong pengembangan IoT guna memperkuat struktur teknologi digital di Indonesia
dalam upaya menuju implementasi revolusi industri 4.0. Apalagi, Indonesia bakal
bertransformasi menjadi ekosistem bisnis IoT bernilai sebesar Rp444 triliun
pada tahun 2022.
Peluang Indonesia menjadi ekosistem IoT dinilai
sangat besar. Potensi ini bisa dilihat dari jumlah pengguna internet di Tanah
Air yang lebih dari 140 juta orang. Oleh karena itu, transformasi industri 4.0
adalah salah satu kunci sukses pembangunan Indonesia pada masa mendatang.
Bahkan, implementasi industri 4.0 juga
dinilai akan mendorong peningkatan investasi oleh perusahaan, terutama yang
terkait dengan penggunaan teknologi terkini seperti IoT. Langkah tersebut
diyakini dapat mendukung peningkatan pada produktivitas dan daya saing sektor
manufaktur serta dapat menciptakan ekosistem inovasi.
Maka itu, Indonesia diharapkan tidak hanya
jadi pasar dari ekonomi digital, tetapi juga memanfaatkan pengembangan ekonomi
digital tersebut sehingga industrinya semakin tumbuh dan berdaya saing. Adapun
lima teknologi utama yang menopang pembangunan sistem industri 4.0, yaitu IoT, artificial
intelligence (AI), human–machine interface, teknologi robotik dan
sensor, serta teknologi 3D printing.
Doddy menambahkan, beberapa langkah strategis
yang difokuskan oleh Kemenperin dalam kesiapan memasuki era industri 4.0, di
antaranya adalah meluncurkan inisiatif Making Indonesia 4.0, memperkuat SDM
industri, mendirikan Digital Capability Center atau pusat inovasi dan pengembangan industri 4.0,
serta meluncurkan INDI 4.0 untuk mengukur tingkat kesiapan industri terhadap
industri 4.0.
“Agenda yang juga sedang menjadi perhatian kami
saat ini adalah persiapan penyelenggaraan Hannover Messe 2020, karena Indonesia
sebagai official partner country,” imbuhnya. 
Momentum baik ini untuk menunjukkan kemampuan
sektor manufaktur Indonesia, khususnya dalam upaya transformasi menuju era
Industri 4.0. Tema national pavilion di HM 2020 adalah “The Journey of
Making Indonesia 4.0”.




