Moneter.co.id – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) sudah menetapkan penggunaan laba bersih tahun buku 2016 yang sebesar Rp2,08 triliun untuk belanja modal (capital expenditure/capex). Sebagian besar akan digunakan untuk pengembangan teknologi, untuk meningkatkan pelayanan kepada para nasabah.
Hal ini berdasarkan keputusan tertulis dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) CIMB Niaga yang diselenggarakan di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Selasa, (25/4).
“Dalam RUPST hari ini juga kita tetapkan laba bersih kita yang sejumlah Rp2,08 trilliun ini akan diinvestasikan di capex dan 60 persen akan difokuskan pada teknologi,” kata Wan Razly Abdullah Direktur Strategi dan Keuangan Bank CIMB Niaga.
Seperti diketahui, CIMB pada tahun ini juga telah berhasil masuk dalam kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 4 dengan total modal inti hingga kuartal I-2017 mencapai Rp32 triliun. Pada tahun ini, perseroan pun menargetkan peningkatan layanan yaang prima, dengan mengandalkan dukungan IT.
Sementara, Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengungkapkan, CIMB pada tahun ini juga berencana akan memaksimalkan layanan di kantor cabang. Utamanya adalah layanan berbasis digital.
“Kami maksimalkan cabang fisik kami. Tapi kami fokuskan untuk digital. Mungkin ke depannya 95 persen sampai 98 persen seiring berkembangnya teknologi,” ujar Tigor.
CIMB Niaga sendiri memiliki 634 jaringan kantor per 31 Desember 2016, yang terdiri dari jumlah kantor cabang sebanyak 521, Mikro Laju sebanyak 39, kantor kas dan payment point sebanyak 54 unit (termasuk 22 digital lounge), dan kas mobil sebanyak 20 unit. ClMB Niaga juga telah memiliki 13.185 karyawan per 31 Desember 2016.
Rep.Hap




