Moneter.id – Menteri Ekonomi Kreatif Republik
Indonesia, Teuku Riefky Harsya, menegaskan komitmen Indonesia dalam memperkuat
ekosistem kekayaan intelektual (KI) global yang inklusif, seimbang, dan
berorientasi pembangunan. 
“Kekayaan intelektual bukan hanya alat perlindungan, namun
juga motor penggerak ekonomi kreatif dan digital yang berkelanjutan dan
inklusif,” kata Menteri Ekraf alam rangkaian 66th Series of Meetings of the
Assemblies of the Member States of the World Intellectual Property Organization
(WIPO) di Jenewa, Swiss belum lama ini.
“Kami ingin memastikan bahwa KI menjadi insentif, bukan
hambatan, bagi para kreator dan pelaku usaha, khususnya di era ekonomi
digital,” tegasnya lagi.
Indonesia juga menyoroti keberhasilan penyelenggaraan side-event
dan pameran bertajuk “Local Roots, Global Reach: Showcasing Indonesia’s
Intellectual Properties” yang menampilkan kisah sukses pelaku kreatif lokal
seperti komik Tahilalats, yang kini tampil di penerbangan dan kereta
internasional.
Kegiatan ini menunjukkan bagaimana pemanfaatan kekayaan
intelektual secara strategis dapat mendorong pengakuan global terhadap karya
anak bangsa, sekaligus menjaga nilai-nilai budaya yang menjadi identitas
Indonesia.
Menteri Ekraf juga menyampaikan perkembangan proyek
Development Agenda (DA) on Creative Industries in the Digital Era, yang
didukung oleh WIPO. Proyek ini telah memberikan pelatihan dan dukungan nyata
bagi para kreator di Indonesia dalam menghadapi tantangan lanskap digital dan
memperkuat kesadaran pentingnya manajemen kekayaan intelektual.
“Perjalanan Indonesia mencerminkan upaya kami dalam
menjadikan KI sebagai bagian integral dari strategi pembangunan nasional,”
tambahnya.




