MONETER
–
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menyalurkan kredit dan pembiayaan
senilai Rp1.139,08 triliun hingga akhir kuartal IV 2022. “Realisasi ini naik dibandingkan kuartal III 2022
sebesar Rp1.111.48 triliun,” kata Direktur Utama BRI Sunarso, Rabu (7/2/2023).
Katanya, total kredit BRI Group Rp1.139,08 triliun
pada akhir Desember 2022, secara khusus portofolio kredit mikro BRI meningkat
13,9%. “Untuk porsi kredit usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM) meningkat menjadi 84,74% dari total kredit,” paparnya.
 
Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), BRI mencetak
kinerja positif. Hingga akhir kuartal IV 2022 DPK tumbuh 14,85 persen menjadi
Rp1.307,88 triliun.
 
Dana murah (current
account saving account/CASA) tumbuh menjadi pendorong utama pertumbuhan DPK
BRI dengan secara tahunan (year on year/yoy)
meningkat sebesar 21,46%. “Saat ini, porsi CASA mencapai 66,7% meningkat
dibandingkan tahun sebelumnya yang 63,08%,” ujarnya.
 
Kemampuan bank dalam meningkatkan porsi CASA
berdampak positif terhadap efisiensi yang dilakukan oleh perseroan, yang mana
biaya dana atau cost of fund turun
dari 2,05% di akhir 2021 menjadi 1,87% pada akhir 2022.
 
Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari
mengatakan BRI mendapatkan alokasi kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp270
triliun pada 2023.
 
“Alokasi KUR untuk BRI sebesar Rp270 triliun
dan BRI terus berkomitmen untuk menyalurkan KUR sebagai upaya untuk mendorong
roda perekonomian grass root serta untuk mendukung penyediaan lapangan
pekerjaan bagi masyarakat,” katanya.
 
Pada 2022, BRI mendapatkan alokasi KUR sebesar Rp257
triliun dan hingga akhir tahun 2022 sudah tersalurkan sebanyak Rp252,4 triliun
kepada 6,5 juta debitur.




